Penceranaan Ternak Ruminansia

Penceranaan Ternak Ruminansia
Pengertian Kecernaan dan Penceranaan Ternak

Pencernaan Ruminansia

Pengertian Hewan Ruminansia

Hewan ruminanasia atau sering disebut juga hewan pemamah biak yaitu sekelompok hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mempunyai dua proses pencernaan makanan. Pertama dengan mengunyak makanan yang sudah dicerna di dalam perutnya kemudian di keluarkan lagi untuk di makan kembali pada proses pencernaan yang kedua. Hal ini memungkinkan hewan ruminanasia dapat mendaatkan sari-sari makanan yang dapat memberikan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan ruminansia. Selai itu hewan ruminansia dibantu mikroorganisme dalam perutnya dalam proses pencernaan. 


Sistem pencernaan hewan vertebrata (bertulang belakang) tlah berkembang dan terspesialisasi sesuai dengan makanan yang akan dicernanaya. Pada sistem pencernaan manusia, makanan yang kaya akan serat tidak bisa dicerna. Gigi hewan ruminansia (pemamah biak) memiliki bentuk khusus yaitu, gigi seri (densinsisivus) dan gigi taringnya (dens caninus) memiliki bentuk khusus untuk merenggut rumput. Gigi premolar (geraham depan) dan molar (geraham belakang) memiliki fungsi menghancurkan makanan pada hewan pemamah biak memiliki kapisan  email yang melintang dan tajam.

Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki struktur esofagus terspesialisasi menjadi tiga ruangan berbeda yaitu (rumen, retikulum, dan omasum). Setelah ruangan omasum, terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnyadari hewan ruminansia. Rumput atau dedaunan yang dimakan dicampur air liur kemudian dikunyah sebentar lalu ditelan. Setelah melaui esofagus, makanan akan tiba di bagian lambung yang pertama yaitu rumen. Rumen adalah tempat simbiosis antara hewan pemamahbiak dengan flagellata(dari jenis Copromonas subtitis) dan bakteri dari genus Cytopaga dan Bacterium penghasil enzim selulase yang dapat mengurai selulosa.

Terdapat 5 organ pencernaan pada hewan ruminansia yang berperan dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Organ-organ tersebut saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk suatu sistem pencernaan. Berikut ini adalah ilustrasi sistem pencernaan hewan ruminansia:

Organ-organ pada hewan ruminansia beserta fungsinya sebagai berikut:

Rongga mulut (Cavum Oris)

Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.

Esofagus (kerongkongan)

Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini karena kerongkongan ruminansia umumnya sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan.

Lambung

Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

lambung ruminansia

lambung ruminansia
Bagian lambung hewan ruminansia (Sumber: ternakonline.com)


Usus Halus

Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung. Sari-sari makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dan diubah menjadi energi.

Anus

Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan dibawa menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui anus.


Link Source :
https://blog.ruangguru.com/organ-pencernaan-hewan-ruminansia-beserta-fungsinya
https://mengakujenius.com/sistem-pencernaan-hewan-ruminansia-pemamah-biak-lengkap/
Pengertian Kecernaan dan Penceranaan Ternak

Pencernaan Ruminansia

Pengertian Hewan Ruminansia

Hewan ruminanasia atau sering disebut juga hewan pemamah biak yaitu sekelompok hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang mempunyai dua proses pencernaan makanan. Pertama dengan mengunyak makanan yang sudah dicerna di dalam perutnya kemudian di keluarkan lagi untuk di makan kembali pada proses pencernaan yang kedua. Hal ini memungkinkan hewan ruminanasia dapat mendaatkan sari-sari makanan yang dapat memberikan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan hewan ruminansia. Selai itu hewan ruminansia dibantu mikroorganisme dalam perutnya dalam proses pencernaan. 


Sistem pencernaan hewan vertebrata (bertulang belakang) tlah berkembang dan terspesialisasi sesuai dengan makanan yang akan dicernanaya. Pada sistem pencernaan manusia, makanan yang kaya akan serat tidak bisa dicerna. Gigi hewan ruminansia (pemamah biak) memiliki bentuk khusus yaitu, gigi seri (densinsisivus) dan gigi taringnya (dens caninus) memiliki bentuk khusus untuk merenggut rumput. Gigi premolar (geraham depan) dan molar (geraham belakang) memiliki fungsi menghancurkan makanan pada hewan pemamah biak memiliki kapisan  email yang melintang dan tajam.

Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki struktur esofagus terspesialisasi menjadi tiga ruangan berbeda yaitu (rumen, retikulum, dan omasum). Setelah ruangan omasum, terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnyadari hewan ruminansia. Rumput atau dedaunan yang dimakan dicampur air liur kemudian dikunyah sebentar lalu ditelan. Setelah melaui esofagus, makanan akan tiba di bagian lambung yang pertama yaitu rumen. Rumen adalah tempat simbiosis antara hewan pemamahbiak dengan flagellata(dari jenis Copromonas subtitis) dan bakteri dari genus Cytopaga dan Bacterium penghasil enzim selulase yang dapat mengurai selulosa.

Terdapat 5 organ pencernaan pada hewan ruminansia yang berperan dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Organ-organ tersebut saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk suatu sistem pencernaan. Berikut ini adalah ilustrasi sistem pencernaan hewan ruminansia:

Organ-organ pada hewan ruminansia beserta fungsinya sebagai berikut:

Rongga mulut (Cavum Oris)

Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.

Esofagus (kerongkongan)

Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini karena kerongkongan ruminansia umumnya sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan.

Lambung

Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:

lambung ruminansia

lambung ruminansia
Bagian lambung hewan ruminansia (Sumber: ternakonline.com)


Usus Halus

Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam lambung. Sari-sari makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh dan diubah menjadi energi.

Anus

Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan dibawa menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui anus.


Link Source :
https://blog.ruangguru.com/organ-pencernaan-hewan-ruminansia-beserta-fungsinya
https://mengakujenius.com/sistem-pencernaan-hewan-ruminansia-pemamah-biak-lengkap/
Sign out
Powered by Blogger.